Senin, 17 Februari 2014

MAKALAH ELECTRO CHEMICAL MACHINING

Bagi yang mau buat makalah mata kuliah Proses produksi tentang Electro Chemical Machining mungkin ini bisa dijadikan referensi


PENDAHULUAN

 Proses permesinan non-tradisional banyak digunakan untuk pembuatan geometris presisi suku cadang untuk dirgantara, elektronik dan industri otomotif kompleks dan bagian seperti dalam rongga internal miniature mikroelektronika dan komponen berkualitas baik hanya dapat ada dirancang secara geometris berbeda dihasilkan oleh proses permesinan non-tradisional.Proses aplikasi industri diterapkan etcants kimia dan bahan-bahan mesin.makalah ini bertujuan untuk memberikan rincian mesin kimia keuntungan dan kerugian.
Pada pembahasan kali ini akan di jelaskan proses chemichal machining sebagaimana pentingnya proses permesinan nontradisional. Langkah-langkah  proses dibahas secara rinci mulai dari penggambaran proses permesinan  kimia,  aplikasi industri, kimia diterapkan etchants bahan dan mesin.
operasi harus dilakukan dengan hati-hati untuk memghasilkan geometri yang diinginkan. Pengunaan mesin harus memperhatikan efek lingkungan.

         










PENJELASAN
1.    Keterangan
Proses permesinan non-tradisional secara luas digunakan untuk menghasilkan produk yang mempunyai geometri kompleks dan bagian-bagian yang presisi dari rekayasa industri bahan berbeda,  seperti dirgantara elektronik dapat digambarkan manufaktur otomotif. Ada  beberapa bagian presisi yang dirancang secara geometris seperti pada rongga internal miniature mikroelektronika dan komponen kulitas sebaik mungkin hanyya diproduksioleh proses permesinan non- tradisional.
Chemical machining adalah permesinan non-tradisional yang terkenal dengan proses peleburan kimia benda kerja/ material oleh kontak dengan asam kuat atau basa yang dikendalikan oleh mesin. Pelapis khusus yang disebut maskants melindungi area logam yang tidak hilangkan. Proses ini digunakan untuk membuat kontur dan menghilangkan bahan yang memiliki rasio kekuatan-berat yang tinggi. Selain itu permesinan ini banyak digunakan untuk menghasilkan mikro-komponen untuk berbagai aplikasi industri seperti sistem mikroelectromechanical (MEMS) dan induksi semikonduktor.
Permesinan kimia adalah metode tertua dalam ruang linkup permesina non-tradisional yang telah digunakan untuk pembentukan tembaga dengan asam nitrat pada jaman mesir kuno 2003SM. Sampai  abad ke-19 penggunan metode ini proses secara meluas digunakan untuk etsadekoratif.  Para  photographi memberikan dimensi baru untuk permesinan kimia dan pada tahun 1826 J.N.Niepce pertama kali menggunakan photoresist yang terbuat dari aspalyudea,untuk etsa timah.
 Aplikasi perindustrian dalam permesinan kimia bekembang setelah perang. pada tahun1953, amerika utara (California) menggunakan proses untuk komponen etch alumunium untuk pembuatan roket, dan kemudian disebut dengan proses “kimia milling”. Metode  permesinan diberi nama yang berbeda seperti etching, kimia etching,  kimia basah dll.
Ada beberapa factor konstribusi yang menjadikan proses permesinan ini terkenal, diantaranya:
1)      Proses kimia mapan dan matang,
2)      Mudah untuk diterapkan,
3)      Tidak ada tambahan langkah permbersihan,
4)      Proses permesinan yang murah.
Dalam pembelajaran kali ini akan di jelaskan pentingnya chemical machining sebagai salah satu permesinan nontradisional. Langkah permesinan akan dijelaskan secara rinci.
2.    Langkah Pengerjaan
Proses permesinan kimia memiliki beberapa langkah untuk menghasilkan bagian produk:

1)      Workpiece preparation
Benda kerja/materi harus dibersihkan pada awal proses chemical machining, pembersihan operasi dilakukan untuk menghilangkan minyak, lemak, debu, karat, atau zat dari permukaan material. Pembersihan material yang baik menghasilkan proses adhesi dari bahan penyamaran.
Ada dua metode pembersihan: mekanika dan kimia. metode yang paling banyak dipakai adalah proses pembersihan kimia karena minim sekali untuk terjadi kerusakan pada material.



2)      Coating with masking material
Langkah  berikutnya adalah lapisan bahan kerja yang telah dibersihkan dengan bahan masking. Bahan  masking yang dipilih harus siap masker stripable, yang secara kimiawi ditembus dancukup untuk tetap kokoh pada abrasi kimia selama etsa.

3)   Scribing of the mask
Langkah ini memberikan sistemasi rancangan untuk mengekspos daerah yang menerima proses permesinan kimia. Pemilihan mask tergantung material yang akan digunakan,jumlah bagian yang akan dihasilkan dan yang dikehendaki secara detail geometrinya, pelapisan yang dangkal memerlukan toleransi dimensi dekat.

4)   Etching
langkah ini merupakan langkah yang paling penting untuk menghasilkan komponen yang diperlukan dari bahan lain .tahap ini dilakukan oleh jenis mesin ethan dengan cara membenamkan material. material yang   etchants menentukan sistemasi dalam mesin. proses ini umumnya dilakukan untuk temperatur tinggi yang bergantung pada materi yang dikerjakan, kemudian dibilas dan etchant bersih dari permukaan mesin.

5)   Cleaning masking material
Langkah  ini adalah proses penghilangan pelapis  bahan dari benda kerja, dan inspeksi dari dimensi dan kualitas permukaan yang selesai sebelum pengemasan.
3.    Pelapisan
Didalam proses pengerjaan secara relatif, dibutuhkan suatu material pelindung pada bagian benda kerja tersebut, sedemikian rupa sehingga tidak terjadi reaksi kimia antara bagian yang terlindung itu dengan zat pelarut kimia, Material pelindung inilah yang disebut dengan etchant resistant material atau yang lebih dikenal dengan istilah maskant.
Berdasarkan cara pemakaiannya, maka maskant ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1)    Cut and peel maskant
Cut and peel maskant ini banyak dipergunakan dalam industri pesawat terbang, material benda kerja: titanium dan baja paduan.
a.     Keuntungan maskant jenis ini, diantaranya:
·         kemampuan untuk melakukan proses pengerjaan pada elemen-elemen mesin dengan bentuk yang tidak teratur (ireguler shape)
·         cocok untuk elemen mesin yang membutuhkan kedalaman proses pengerjaan sampai 10 mm
·         Kemampuan untuk menghasilkan suatu bentuk permukaan yang bertingkat pada permukaan benda kerja



b.     Kerugian maskant jenis ini diantaranya:
·         Maskant ini tidak cocok untuk dipergunakan pada benda kerja yang tipis.
·         Ketelitian ukuran benda kerja yang dihasilkan terbatas maksimum sekitar 130 μ m

2)    Photoresist maskant
Maskant jenis ini sangat sensitif terhadap sinar ultraviolet, Benda kerja dilapisi photo resistant maskant dengan cara: membenamkan atau menyemprotkan maskant tersebut pada permukaan benda kerja dan kemudian dikeringkan. Karena photoresistant maskant mempunyai ketahanan yang kurang terhadap reaksi kimia, maka proses HCM yang terjadi hanya mampu menghasilkan kedalam proses pengerjaan sekitar: 2mm.
a.     Keuntungan dari photoresistant maskant adalah:
·         Memungkinkan proses CHM bisa dilakukan pada material yang tipis
·         Ketelitian benda kerja bisa tinggi, sekitar: 15 μ m
·         Kecepatan produksi dari pada proses CHM dengan mempergunakan maskant ini bisa dipertinggi, dengan teknik fotografi.

b.     Kerugian dari photoresistant maskant adalah:
·         Pelekat yang tidak sempurna dari pada lapisan photoresistant maskant pada permukaan benda kerja, kecuali jika sebelumnya benda kerja yang akan dilapisi, dibersihkan secara hati-hati.
·         Sensitif terhadap sinar, kotoran dan debu, dan mudah rusak terhadap cara penggunaan yang kurang berhati-hati.
·         Proses pelapisan maskant ini jauh lebih kompleks dibandingkan dengan maskant cut and peel


3)    Screen print maskant
Sebelum maskant ini dipasangkan pada permukaan benda kerja terlebih dahulu, permukaan tersebut diberi tirai dengan semacam silk (sutera). Dengan teknik fotografi permukaan tirai tersebut diberi zat pelapis sesuai dengan pola daripada bagian yang akan mengalamiproses pengerjaan CHM. Kemudian barulah material benda kerja tersebut dicelupkan kedalam maskant dan maskant ini tidak akan melekat pada bagian-bagaian yang telah dilapisi dan proses CHM terjadi pada bagian ini.
           
            Faktor-faktor yang menentukan didalam pemilihan maskant diantaranya adalah:
1)    Daya tahan maskant terhadap zat pelarut kimia
2)    Maskant tersebut mudah dilepaskan pada akhir proses pengerjaan
3)    Bentuk dan ukuran benda kerja yang akan diproses
4)    Pertimbangan ekonomi

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan zat pelarut kimia:
1)    Jenis material benda kerja
2)    Jenis maskant yang dipergunakan
3)    Besarnya rate of metal removal yang diingini
4)    Kondisi pengerjaan
5)    Permukaan akhir yang diinginkan
6)    Pertimbangan ekonomi yang terlibat dalam proses pengerjaan ini
4.    Kelebihan dan Kekurangan
a.      Keuntungan proses CHM
1)      Set-up dan perkakas yang dipergunakan relatif murah
2)      Tidak terjadi bekas-bekas geram pada bagian tepi daripada benda yang dikerjakan.
3)      Pelat tipis dapat dikerjakan tanpa terjadi deformasi.
4)      Ketelitian pengerjaan bertambah dengan semakin tipisnya benda kerja.
5)      Proses CHM tidak tergantung kepada kekerasan benda kerja. Selama proses berlangsung tidak terjadi perubahan sifat fisik material benda kerja
6)      Proses CHM sangat fleksibel untuk segala bentuk dan ukuran

b.      Kerugian proses CHM adalah:
1)    Membutuhkan keahlian operator yang relatif tinggi
2)    Uap yang berasal dari etchant (zat pelarut kimia) adalah sangat korosif sehingga peralatan yang dipergunakan dalam proses ini harus benar-benar terlandung.
3)    Dalamnya proses pengerjaan sangat terbatas
4)    Produktivitas relatif rendah.

5.    Kesimpulan
Permesinan kimia “chemical machining “ digunakan untuk memproduksi bagian mesin yang komplek pada aplikasi yang bervariasi seperti halnya bagian dekorasi. Pengoperasian mesin  harus dilakukan dengan hati-hati untuk mendapatkan geometri yang diinginkann. Selain itu agar tidak menimbulkan efek pada lingkungan.
6.    Referensi

1)      G.F. Benedict, Nontraditional Manufacturing Processes,Mercel Decker Inc., New York, USA, 1987
2)      D.M. Allen, The state of the art of photochemicalmachining at the start of the twenty-first century,Proceedings of the Institution of Mechanical Engineers. PartB. Journal of Engineering Manufacture 217 (2003) 643-650.


Kalau acak acakan mungkin file doc nya bisa di download di bawah ini
Ato kalo perlu ini file ppt nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar